Kalung Nenek


(14:12 WITA)
Saat itu 28 Oktober 1968 waktu menunjukkan pukul 14.12 WIB seakan mengingatkan murid-murid agar segera pulang. Saat itu siswa-siswi SMP Pendjadjahan memenuhi jalan. Ada yang lekas pulang ke rumah. Ada yang masih nongkrong-nongkrong. Dan ada pula yang sedang menunggu jemputan. Tapi diantara mereka, tampaklah 6 murid SMP setempat berjalan beriringan. Seakan tak peduli terhadap pejalan kaki lainnya, mereka tampah tergesa-gesa. Ke-6 murid tersebut pun terdiri atas 3 perempuan dan 3 pria. Mereka tampak kesal.
“Huh, hari ini hari yang mengesalkan !!” keluh pit.
“Ya, benar . Entah mengapa hari ini sangat mengesalkan dan membosankan” jawab mary
“Hari ini kita jadi bermain ke rumah mu kan, rein ?”Tanya doe memastikan.
“Pastinya.. sebaiknya kita cepat agar kita tidak berdesakan di angkot nantinya” jawab seorang dari mereka yang bernama rein .
Rumah rein berada di pinggiran kota. Mereka akan menempuh perjalanan selama 80 menit dan tidak lupa berjalan kaki 10 menit. Selain itu, mereka harus bergonta-ganti angkot sebanyak 3 kali
(14:15 WITA)
“Itu ada angkot kosong, ayo cepat !!” perintah rein.
“wah, untung kita dapat angkot kosong. Mana rumahmu lumayan jauh dari sekolah. Aku tidak bisa membayangkan bila aku menjadi dirimu…” keluh doe.
Perjalanan pun terasa sangat membosankan. Ditemani terik sinar matahari yang berkilauan. Tak ada satupun dari mereka yang tidak berhenti mengelap keringat mereka masing-masing. Setelah 3 angkot mereka telah jajahi, dengan jarak 15 kilometer dan ongkos Rp 6000.- seorang, tibalah mereka di depan komplek perumahan rein.
(15:35 WITA)
“AKHIRNYAAAAA … !!!” keluh semua teman rein.
“Hahahaha! Jangan senang dahulu, karena rumahku berada di belakang komplek, jadi kita harus berjalan 1kilometer lagi, hehehe…” jawab rein menambah sungutan terhadap teman-temannya.
Tidak ada satupun dari mereka yang tidak berhenti bersungut-sungut. Mereka yang menamakan kelompok mereka dengan sebutan ‘holmeskid’ sangat gemar membaca koleksi buku sherlock holmes yang beredar di toko buku.
(15:45 WITA)
ting…tong…
ting…tong…
“Sepertinya tidak ada seorangpun dirumahmu. Jadi bagaimana ??” Tanya for.
“Tenang… mamaku selalu menyimpan kunci cadangan di bawah pot…. Kalau tidak salah di bawah pot kaktus ini.” Jawab rein sambil mencari kunci yang dimaksud.
“Ini dia… sebentar yaa..” pertegas rein sambilmembukakan pintu rumah
“silahkan masuk.. akhirnya kita sampai juga…” rein mempersilahkan teman-temannya.
“memang kemana kedua orang tuamu, rein ??” Tanya mei, salah satu teman rein.
“Kebetulan orang tua ku ada tugas dinas ke luar kota. Nah, adikku sepertinya sedang bermain di rumah tetangga makanyatidak ada orang dirumahku.” Jawa rein. “Sebentar ya, aku ambilkan minuman”
Rein pun segeran mengambilkan minuman untuk teman-temannya. Sembari menunggu kedatangan rein dengan mnuman yang segar. Mereka pun bersantai di ruang tamu. Ada yang sedang tiduran. Ada yng sedang duduk santai.Ada yang sedang mengipas-ngipas dengan buku mata pelajaran. Dan kemudian pun semua tertidur lelap dan membawa semua lelah dalam mimpi.
Pada saat rein datang dengan minuman yang akan disuguhkan dia pun terkejut melihat teman-temannya sudah tertidur pulas akibat kecapaian.
“wah, kalau begini aku jadi ngatuk juga,hoaaaaaaaahhmm !!” gumam rein.
Rein pun tidur bersama teman-temannya di ruang tamu. Mereka mencoba melupakan tugas kelompok yang seharusnya dikerjakan. Merekan pun mencoba menghilangkan kecapaian dalam perjalanan tadi.
(17:00 WITA)
“Wah rumah ku kok jadi berantakkan dini ??” tanya rein dengan keadaan setengah sadar.
“teman-teman bangun! ” pintanya.
“rumah mu kenapa rein ?? kayaknya ada yang ngga beres deh. Ayo coba cek dulu rumah loe.” Bujuk kid.
Setelah mereka ber-6 mencari di seluruh pojok rumah, tiba-tiba ........
“Arrrrrrrgggggghhhhh!!! teman-teman, rumah kukecurian.” Rein berteriak dengan histeris.
“Apa rein yang dicuri??” “iya rein, apa yang diambil???”tanya ke-5 temannya.
“kalung emas nenekku hilang. Kotak perhiasannya jatuh ke lantai di kamar nenekku.” Jawab rein
“Bagaimana bisa??” tanya mei.
“aku tidak tahu, tetapi yang penting kalian tolong bantu aku mencari di sekeliling komplek. Siapa tahu, maling nya masih berkeliaran di sekitar sini.” Pinta rein.
“Baik kalau begitu semua bantu rein mencari pencuri itu. ” jawab mary dengan semangat.
“iya betul. Kita harus menemukkannya sebelum nenekku datang, hiks hiks” pinta rein sambil menangis.
“Tenang rein, tidak usah menangis. Kami pasti akan membantu mu.” Bujuk doe.
”terima kasih teman-teman. Ayo kita cari! Nenekku akan pulang pada saat matahari terbenam” Balas rein.
Mereka pun lekas bergegas mengelilingi komplek sambil bertanya kepada beberapa tetangga yang sedang berkeliaran. Namun sepertinya tidak satupun dari mereka yang menemukan jejak pencuri itu. Rein sangat gelisah. Dia takut bila neneknya tahu, bahwa kalung emasnya seharga 50 juta itu telah dicuri, walaupun semuanya bukan salah rein.
(17:20 WITA)
“Hei teman-teman aku menemukan sesuatu.” Jawab for
“apa yang kamu temukan?” tanya rein.
“lihat !! aku menemukan jaket terjatuh di sekitar taman. Kemungkinan besar jaket ini milik pencuri tersebut. Lihat! Ada bunga pagi-sore yang terselip di jaket. Bunga itu cuman terdapat di rumah mu rein. ” for memperjelas.
“kalau begitu dilihat dari jaket tersebut, pencuri itu pasti kurus. Dan tidak terlalu tinggi. Mungkin sekitar 160 cm.”Mei mempertegas.
“wah kasus ini semakin menarik sa......ja.........” kid tergagap. “teman-teman lihat orang ituuuuu......”
“tidak mungkin apakah orang itu pencurinya ???” pertegas mary sambil menunjuk seorang pria kurus dengan tinggi 155 cm yang sedang berjalan di sekitar taman.
“Ayo, lekas kita sergap orang itu” usul doe.
Mereka pun segera menyergap orang tersebut tanpa bertanya lebih lanjut. Namun kecurigaan mereka terhadap orang itu pun salah. Ternyata dia hanyalah petugas kebersihan komplek. Mereka pun menyelidiki kembali kasus ini dengan mencari orang yang sudah jelas ciri-ciri nya. Tapi ciri-ciri tersebut pun tidak membantu sama sekali hingga akhirnya kelompok holmeskid pasrah terhadap kasus ini.
(18:00 WIB)
Matahari pun menyembunyikan wajahnya. Adzan maghrib pun berkumandang.
“teman-teman sepertinya usaha kita percuma. Sebaiknya kita laporakankan saja ke pihak yang berwajib.” Rein menyarankan.
“tetapi kita belum bisa melaporkan ke polisi, karena belum 24 jam selama berlangsungnya kasus. Sebaiknya kita bilang saja ke nenekmu. Pasti dia akan mengerti.” Pit menenangkan.
“tetapi..” keluh rein.
“kita coba saja dulu. Nenekmu pasti sudah berada di rumah saat ini. ” Mei menenangkan suasana.
Mereka pun segera menuju ke rumah rein. Dengan tampang yang gelisah, mereka mencoba menutupi kasus ini. Tetapi sesampainya di rumah. Mereka mendapati neneknya yang baru saja tiba dari pesta.
(18.00 WIB)
“rein, dari mana saja kau cucuku ?” tanya nenek.
“eh? Aku baru dari taman bersama teman-teman, nenek sudah pulang saja. Dari mana nek?? Rapih sekali” jawab rein penuh gelisah.
“Lho? Kamu tidak melihat nenek pergi ?? tadi nenek pergi ke pesta reuni SMA nenek. Karena nenek terburu-buru, jadi nenek tiba sempat menemui mu di ruang tamu bersama teman-teman. Sampai-sampai rumah dan kamar nenek berantakkan.” Perjelas nenek.
“Jadi? Yang membuat rumah berantakkan, nenek? ” rein melanjutkan “berarti kalung emas yang ...”
“maksud mu kalung ini ?? ada apa ??” nenek memotong pembicaraan.
“HAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH” keluh rein beserta teman-temannya.
“Ada apa rein ?” nenek panasaran.
“hahaha!! Kami kira ada pencuri masuk ke rumah, dan pencuri tersebut mengambil kalung emas nenek” kid menjelaskan.
“ohh.. maaf tadi nenek terburu-buru jadinya rumah berantakkan.” Nenek meminta maaf.
“Lalu, ini jaket siapa ??” tanya doe.
“sudahlah buang saja, lagi pula pemiliknya sudah membuangnya tadi di taman saat ku temukan.” Jawab for.
(18.18 WITA)
Kelompok holmeskid pun segera masuk rumah bersama nenek. Nenek pun menyuguhkan mereka kue, coklat dan permen sabagai permintaan maaf. Saat itu pula, pekerjaan kelompok mereka menjadi tertunda. Tetapi mereka mendapatkan pengalaman yang berbeda hari ini.
Setelah teman-teman rein pulang , rein pun segera mandi dan makan malam bersama adiknya, wed, dan nenek. Tetapi saat itu pula, seorang pria kurus dengan tinggi 160 cm mengambil jaket yang telah di buang dan mengintip rein sekeluarga menyantap makan malam dari jendela dapur.
*****

Comments

Popular posts from this blog

GRANULOMETRI

Batuan Beku, Sedimen, Piroklastik, dan Metamorf

ANALISA MINERAL BERAT