Foraminifera Planktonik

  Planktonik (mengambang), ciri-ciri:
·      Susunan kamar trochospiral.
·      Bentuk test bulat.
·      Komposisi test Hyaline.
                                                                                             














Gambar 2.11 Bentuk test beberapa Foraminifera planktonik utama
Foraminifera planktonik jumlah genusnya sedikit, tetapi jumlah spesiesnya banyak. Plankton pada umumnya hidup mengambang di permukaan laut dan fosil plankton ini dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah geologi, antara lain:


·      Sebagai fosil petunjuk
·      Korelasi
·      Penentuan lingkungan pengendapan


Foram plankton tidak selalu hidup di permukaan laut, tetapi pada kedalaman tertentu:
·      Hidup antara 30 – 50 meter
·      Hidup antara 50 – 100 meter
·      Hidup pada kedalaman 300 meter
·      Hidup pada kedalaman 1000 meter
Ada golongan Foraminifera plankton yang selalu menyesuaikan diri terhadap temperatur, sehingga pada waktu siang hari hidupnya hampir di dasar laut, sedangkan di malam hari hidup di permukaan air laut. Sebagai contoh adalah Globigerina pachyderma di Laut Atlantik Utara hidup pada kedalaman 30 sampai 50 meter, sedangkan di Laut Atlantik Tengah hidup pada kedalaman 200 sampai 300 meter.
5.1.1 Susunan Kamar Foraminifera Plankton
Susunan kamar Foraminifera plankton dibagi menjadi:
·      Planispiral yaitu sifatnya berputar pada satu bidang, semua kamar terlihat dan pandangan serta jumlah kamar ventral dan dorsal sama. Contoh: Hastigerina.
·      Trochospiral yaitu sifat berputar tidak pada satu bidang, tidak semua kamar terlihat, pandangan serta jumlah kamar ventral dan dorsal tidak sama. Contohnya: Globigerina.
·      Streptospiral yaitu sifat mula-mula trochospiral, kemudian planispiral menutupi sebagian atau seluruh kamar-kamar sebelumnya. Contoh: Pulleniatina.























Gambar 2.12 Beberapa bentuk kamar khas Foraminifera planktonik
  5.1.2  Aperture Foraminifera Plankton
Aperture adalah lubang utama dari test Foraminifera yang terletak pada kamar terakhir. Khusus Foraminifera plankton mempunyai bentuk aperture maupun variasinya lebih sederhana. Umumnya mempunyai bentuk aperture utama interiomarginal yang terletak pada dasar (tepi) kamar terakhir (septal face) dan melekuk kedalam, terdapat pada bagian ventral (perut).
Macam-macam aperture yang dikenal pada Foraminifera plankton:
1. Primary aperture interiomarginal, yaitu:
·      Primary aperture interiomarginal umbilical adalah aperture utama interiomarginal yang terletak pada daerah umbilical atau pusat putaran. Contoh: Globigerina.
·      Primary aperture interiomarginal umbilical extra umbilical yaitu aperture utama interiomarginal yang terletak pada daerah umbilicus melebar sampai peri-peri. Contohnya: Globorotalia.
·      Primary aperture interiomarginal equatorial yaitu aperture utama interiomarginal yang terletak pada daerah equator, dengan ciri-ciri dari samping terlihat simetri dan hanya dijumpai pada susunan kamar planispiral. Equator merupakan batas putaran akhir dengan putaran sebelumnya pada peri-peri. Contohnya: Hestigerina.
2. Secondary aperture/supplementary aperture
·      Merupakan lubang lain dari aperture utama dan lebih kecil atau lubang tambahan dari aperture utama.contoh: Globigerinoides.
3. Accessory aperture
·      Yaitu aperture sekunder yang terletak pada struktur accessory atau aperture tambahan. Contohnya: Catapsydrax.






















5.1  Planktonik (mengambang), ciri-ciri:
·      Susunan kamar trochospiral.
·      Bentuk test bulat.
·      Komposisi test Hyaline.
                                                                                             














Gambar 2.11 Bentuk test beberapa Foraminifera planktonik utama
Foraminifera planktonik jumlah genusnya sedikit, tetapi jumlah spesiesnya banyak. Plankton pada umumnya hidup mengambang di permukaan laut dan fosil plankton ini dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah geologi, antara lain:


·      Sebagai fosil petunjuk
·      Korelasi
·      Penentuan lingkungan pengendapan


Foram plankton tidak selalu hidup di permukaan laut, tetapi pada kedalaman tertentu:
·      Hidup antara 30 – 50 meter
·      Hidup antara 50 – 100 meter
·      Hidup pada kedalaman 300 meter
·      Hidup pada kedalaman 1000 meter
Ada golongan Foraminifera plankton yang selalu menyesuaikan diri terhadap temperatur, sehingga pada waktu siang hari hidupnya hampir di dasar laut, sedangkan di malam hari hidup di permukaan air laut. Sebagai contoh adalah Globigerina pachyderma di Laut Atlantik Utara hidup pada kedalaman 30 sampai 50 meter, sedangkan di Laut Atlantik Tengah hidup pada kedalaman 200 sampai 300 meter.
5.1.1 Susunan Kamar Foraminifera Plankton
Susunan kamar Foraminifera plankton dibagi menjadi:
·      Planispiral yaitu sifatnya berputar pada satu bidang, semua kamar terlihat dan pandangan serta jumlah kamar ventral dan dorsal sama. Contoh: Hastigerina.
·      Trochospiral yaitu sifat berputar tidak pada satu bidang, tidak semua kamar terlihat, pandangan serta jumlah kamar ventral dan dorsal tidak sama. Contohnya: Globigerina.
·      Streptospiral yaitu sifat mula-mula trochospiral, kemudian planispiral menutupi sebagian atau seluruh kamar-kamar sebelumnya. Contoh: Pulleniatina.























Gambar 2.12 Beberapa bentuk kamar khas Foraminifera planktonik
  5.1.2  Aperture Foraminifera Plankton
Aperture adalah lubang utama dari test Foraminifera yang terletak pada kamar terakhir. Khusus Foraminifera plankton mempunyai bentuk aperture maupun variasinya lebih sederhana. Umumnya mempunyai bentuk aperture utama interiomarginal yang terletak pada dasar (tepi) kamar terakhir (septal face) dan melekuk kedalam, terdapat pada bagian ventral (perut).
Macam-macam aperture yang dikenal pada Foraminifera plankton:
1. Primary aperture interiomarginal, yaitu:
·      Primary aperture interiomarginal umbilical adalah aperture utama interiomarginal yang terletak pada daerah umbilical atau pusat putaran. Contoh: Globigerina.
·      Primary aperture interiomarginal umbilical extra umbilical yaitu aperture utama interiomarginal yang terletak pada daerah umbilicus melebar sampai peri-peri. Contohnya: Globorotalia.
·      Primary aperture interiomarginal equatorial yaitu aperture utama interiomarginal yang terletak pada daerah equator, dengan ciri-ciri dari samping terlihat simetri dan hanya dijumpai pada susunan kamar planispiral. Equator merupakan batas putaran akhir dengan putaran sebelumnya pada peri-peri. Contohnya: Hestigerina.
2. Secondary aperture/supplementary aperture
·      Merupakan lubang lain dari aperture utama dan lebih kecil atau lubang tambahan dari aperture utama.contoh: Globigerinoides.
3. Accessory aperture
·      Yaitu aperture sekunder yang terletak pada struktur accessory atau aperture tambahan. Contohnya: Catapsydrax.






















Gambar 2.13 Modifikasi aperture dan bulla pada Foraminifera planktonik
 
Gambar 2.13 Modifikasi aperture dan bulla pada Foraminifera planktonik

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

GRANULOMETRI

Batuan Beku, Sedimen, Piroklastik, dan Metamorf

ANALISA MINERAL BERAT